Minggu, 13 Juli 2008

Selamat Ulang Tahun, Isteriku...


Minggu, 13 Juli 2008, aku benar-benar ngerasain jadi ibu rumah tangga. Sehari sebelumnya, isteri tersayangku, Devi Yanti Nur, genap

berusia 31 Tahun. Ia lahir 12 Juli 1977. Tak ada perayaan bak seorang artis, dan konglomerat. Kita sekeluarga hanya keliling kota,

makan bareng di Mc Donald, maen di Time Zone Bintan 21, liat pasar malam, pulang dan ....
Dua anak kami, Audrey dan farel, memberi hadiah kecupan mesra di pipi kanan, kiri dan kening isteriku. Tak lupa, hasil buah cinta

kami ini ngucapkan Met Ultha buat ibu. ''Bu, slamat ulang tahun ya, moga tambah sayang ama kita. Audrey janji tak nakal,''kata sang

kakak, Audrey Azdilla, nyampaiin ucapannya pada ibu tersayang.
Selanjutnya, giliran aku beri selamat. Ya,... ucapan tersebut tak bisa kuucapkan karena ... (lupa alasannya). dalam hati, aku berjanji,

akan terus sayang ama isteriku. Bagiku, ia adalah isteri yang bisa diajak susah, bisa ngurus rumah tangga, bisa yakinkan aku menatap

kehidupan, dan banyak lagi. Jika disebutkan satu persatu, wah.. banyak sekali.
Ultha kali ini, kuakui tak ada kado special kuberikan. Isteriku pun memaklumi hal ini. Ia tak ngotot minta dibelikan hadiah. ''Tak apa,

ayah. Kita khan tengah membangun,''ujar isteriku, saat kedua anak kami tengah terlelap.
Lantas, aku pun beranjak dari tempat duduk. Aku mengajak isteriku ke dapur. Di sana, kami melihat kayu-kayu berjejer. Di bagian

atas, kami lihat besi ulir menghiasi. Belum dilakukan pengecoran karena Pak tukang belum siap mengerjakan. ''Ini hadiah paling

istimewa buatku, Yah. Tak penting kado asal dapur kita selesai dibangun,''katanya, manja.
Ucapan ini seakan membangkitkan semangatku untuk cepat merampungkan pembangunan. Maklum, sebagai karyawan biasa, tingkat

pendapatanku hanya lebih dari cukup saja. Tapi, dalam hati, aku optimis, pembangunan dapur kami akan rampung. Segala upaya,

daya dan usaha akan ku lakukan. Hadiah ini akan kupersembahkan buat isteri tersayangku.
Keesokan harinya, Minggu 13 Juli 2008, waktu menunjukkan pukul 05.00. Aku sengaja bangun pagi untuk memberikan kejutan buat

isteriku. Sebagai suami yang sehari-hari hanya terima bersih pelayanan rumah tangga, aku ingin pula merasakan bagaimana rasanya

jadi seorang ibu rumah tangga, yang suka rela menyiapkan makanan, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan pekarangan, dan

menyiapkan kebutuhan anak kami.
Aktifitas pertama kulakukan adalah masak nasi. Meski menggunakan Rice Cooker, tetap saja aku kikuk. Takaran airnya tak bisa ku

tebak. Jika tak pas, aku berpikir nasi tak enak. Beruntung aku masih ingat petunjuk orang tuaku saat aku belum bekeluarga duku. ''Jika

mau masak nasi, airnya setengah telunjuk,''pesan ibuku yang saat ini tinggal di Pekanbaru. Aku pun akhirnya melakukan petunjuk

tersebut.
Disela-sela masak nasi, aku kemudian mencuci pakaian. Wah, tumpukannya banyak sekali. Maklum, isteriku mencuci tak setiap hari.

Dia mencuci 2 hari sekali. Belum lagi aroma pakaian kotornya, yang didominasi pakaian anak-anakku. Kalo pakaian Alel ngak masalah,

tapi pakaian kak Aurey aromanya luar biasa. Maklum, ia suka ngompol.
Ku masukkan pakaian tersebut dalam mesin cuci. Ku tuang air dan masukkan Rinso. Mesin cuci pun bergerak.
Seterusnya, ku tinggalkan mesin cuci yang tengah bekerja. Perhatianku kemudian tertuju ruangan dan pekarangan. KU ambil sapu

dan mulai membersihkan.
Sekitar pukul 09.15, tiga pekerjaan tadi selesai. Badanku, capek sekali. Isteriku tersenyum-senyum. ''Gimana rasanya, enak tak jadi

ibu rumah tangga. Itu yang kita lakukan tiap hari,''sindirnya, saat aku tergolek lemas di kursi tamu. Kami pun tertawa bersama, diiringi

kehadiran buah hati kami, pertanda minta dibuatkan susu kegemarannya.
''Selamat Ulang tahun, ya bu. Ayah akan terus sayang, cinta dan perhatikan kalian,''katanya, dalam hati. (***)

//keterangan foto

Isteriku, Devi Yanti Nur dan kedua anak kami, Audrey dan Farel di depan rumah kami, Perumahan Griya Permata Indah Blok C Nomor 2, Jalan Harmoko Batu 7 Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

1 komentar:

trisnoajiputra.blogspot.com mengatakan...

pak zek, sediakanlah kolom untuk komentar...agar pengunjung bisa mengomentari hobi pak zek yang suka memasak itu....(aji)