Kamis, 15 Januari 2009

Aku, Agen Inteligen


















(.... angkat tangan, anda telah mengganggu ketentraman rumah saya.....)


Kamis, 15 Januari 2008, sekitar pukul 04.18 subuh, aku tersentak dari tidur. Di belakang rumah, terdengar suara berisik, seperti ayam jago tengah beradu. Aku langsung beranjak dari peraduan. Awalnya, lampu dapur hendak kunyalakan, tapi daya hayalku langsung menghampiri.
''Seandainya aku seorang agen inteligen yang tengah melakukan pengejaran terhadap Target Operasional (T.O), bisa bahaya jika lampu kunyalakan. Bagusnya, kuintip dulu T.O, baru kusergap,''hayalanku mulai merayu.
Dengan cara mengendap-endap, kakiku mulai melangkah ke lokasi sumber suara. Tak lupa aku bawa juga sepucuk pistol mainan anak bontotku, kaliber 2003, merk Fharel. Sebelum tirai penutup jendela kubuka, aku sempatkan liat kiri-kanan, memastikan lokasi sekitarku aman. Maklum, saat itu ruangan dapur gelap gulita, hanya mengandalkan temaram lampu depan.
Dengan perlahan, jari tanganku mulai merengkuh bagian bawah kain tirai. Sangat perlahan sekali. Agar, si pembuat usik tak mengetahui aksiku.
Saat itu, aku pun memastikan, aksi benar-benar tak diketahui. Pasalnya, suara berisik tetap terjadi. Seterusnya, kudekatkan kepalaku di bagian kaca nako yang sedikit telah tersibak tirai. Mataku, lantas meneropong asal suara berik.
''Kok, tak ada yang mencurigakan, ya.. padahal, suara berisik terus terjadi,''kataku dalam hati.
Rasa penasaranku terus mengusik. Sekitar 15 menit, mataku terus menunggu, siapa pelakunya. Namun, tetap saja tak kelihatan jelas. Akhirnya, kuberanikan diri menyibak tirai secara luas. Alangkah kaget tubuhku, ternyata sumber berisik berasal dari kucing tetanggaku. Kepalanya terbungkus kantong plastik kresek. Ia berusaha keras melepaskan kantong dari kepalanya, dengan berbagai cara, .... Ada-ada saja. Aku pun lantas beranjak dari lokasi persembunyian dan kembali naik ke peraduan. Belum sempat memicingkan mata, tangan isteri tersayangku merengkuh tanganku,''Bang, Bang...Bang...Bangun, Shalat Subuh....,''ujarnya. (***)

Tidak ada komentar: